SUMBARKITA.ID — Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Barat, Mulyadi, membenarkan bahwa kadernya Irwan Fikri mengundurkan diri dari jabatan Wakil Bupati Agam.
Mulyadi mengatakan, Irwan Fikri mundur demi kepentingan yang lebih besar yaitu agar masyarakat Agam tidak dirugikan akibat hubungan yang sudah tidak harmonis lagi dengan Bupati Agam, Andri Warman.
“Akibatnya Irwan Fikri tidak bisa optimal menjalan tugas dan fungsinya sebagai Wabup Agam, padahal waktu kampanye kami bersama-sama telah banyak berjanji ke masyarakat, yang harus direalisasikan. Sebagai pihak yang ikut berjanji Irwan Fikri tentu ingin mewujudkan hal tersebut bersama Andri Warman, agar kami tidak dianggap hanya memberikan harapan palsu dalam Pilkada,” demikian alasan Irwan Fikri yang disampaikan kepada Mulyadi melalui keterangan yang diterima Sumbarkita, Selasa (16/5/2023).
Sebagai Ketua Partai di Sumbar, Mulyadi mengembalikan keputusan tersebut kepada yang bersangkutan.
“Karena Irwan Fikri yang menjalankan dan merasakannya sehari-hari, apalagi Irwan Fikri sudah menyatakan bahwa dia siap berkorban melepaskan jabatan demi kepentingan rakyat, karena bagi Irwan Fikri mengabdi itu tidak harus sebagai Wakil Bupati, apalah artinya memiliki jabatan sebagai Wakil Bupati namun sangat sulit untuk mewujudkan harapan rakyat, mundur adalah keputusan yg merugikan secara pribadi tapi itu adalah sebuah komitmen dan tanggungjawab saya kepada rakyat kata Irwan Fikri kepada saya, ketika yg bersangkutan melaporkannya,” sambungnya.
Pada Pilkada 2020, lalu, kata Mulyadi, mereka berdua datang kepada saya untuk meminta dukungan maju sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dari Partai Demokrat.
“Saya berpesan pada saat itu apabila nanti terpilih, sebagai pemimpin agar berorientasi kepada kepentingan rakyat dengan mewujudkan kerja nyata yang bisa menjadi sebuah legacy, sehingga dikenang oleh masyarakat. Terkait mundurnya Irwan Fikri nanti saya coba hubungi Bupati Agam,” ujar Mulyadi. ***