Padang Pariaman – Jemaah Tarekat Syattariyah yang berbasis di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) merayakan Idul Adha1445 Hijriah pada Rabu, (19/6).
Penetapan tanggal hari raya Idul Adha Tarekat Syattariyah dua hari lebih lambat dari pada penetapan pemerintah dan ormas Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama. Pemerintah menetapkan Idul Adha 1445 H jatuh pada Senin (17/6).
Pimpinan Tarekat Syattariyah Ulakan, Tuanku Ali Amran mengatakan penetapan Hari Raya Idul Adha Tarekat Syattariyah berdasarkan perhitungan dengan metode hitung hisab Taqwim Khamsiah.
“Berdasarkan metode hisab Taqwim Khamsiah kita akan merayakan Hari Raya Idul Adha pada Rabu (19/6),” kata Tuanku Ali Amran kepada Sumbarkita, Sabtu (15/6).
Tuanku Ali menyampaikan, bahwa Tarekat Syattariyah tidak akan melakukan metode melihat hilal sebelum pelaksanaan shalat Id Adha seperti yang dilakukan saat Id Fitri.
“Untuk penetapan Idul Adha ini kita tidak mengadakan maniliak bulan. Itu hanya dilakukan saat menentukan awal puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Jadi untuk ini, kita cuma menghitung dengan metode kepercayaan kami. Jadi kalau ketemu hitungannya, hari itu kami melaksanakannya,” jelasnya.
Tuanku Ali melanjutkan, shalat Idul Adha akan dilaksanakan di dekat Makam Syekh Burhanuddin dan seluruh Surau yang beraliran Terekat Syattariyah.