SUMBARKITA.ID – Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan, menargetkan retribusi masuk kawasan Pantai Carocok Painan mencapai Rp30 juta selama libur Natal 2022 dan tahun baru (Nataru) 2023.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pessel, Suhendri mengatakan, target itu berdasarkan estimasi atau uji petik selama empat pekan terakhir pada periode Sabtu-Minggu menjelang musim libur Natal dan tahun baru.
“Targetnya bukan semata retribusi, tapi lebih kepada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Apalagi libur saat ini tidak terlalu lama,” ujarnya, Sabtu (31/12/2022).
Selain sektor pariwisata, target lainnya adalah daya tarik terhadap lapangan usaha penunjang seperti perdagangan, jasa pariwisata, homestay dan perhotelan.
Bahkan, kata dia, pemerintah daerah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 menargetkan omset industri kreatif melalui pariwisata mencapai Rp50 miliar.
Sedangkan untuk tingkat kunjungan wisatawan dalam negeri tahun ini ditargetkan pula lebih kurang sekitar 3 juta wisatawan, dan manca negara sebanyak 3 ribu wisatawan.
Menurut Suhendri, untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh wisatawan yang datang ke kawasan wisata Pantai Carocok Painan dinas pariwisata telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan dua personel petugas penjaga pantai, masing-masing bertugas di Pulau Cingkuak dan kawasan Pantai Carocok, sehingga pengunjung bisa terpantau dan terawasi dengan baik.
“Hal ini mengingat pantauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca memang agak ekstrem akhir-akhir ini,” ucapnya lagi.
Terkait hal itu, ia meminta kepada seluruh pengunjung yang nantinya berada di kawasan wisata Kabupaten Pesisir Selatan untuk dapat saling menjaga keamanan dan kenyamanan demi keselamatan bersama.
“Kemudian kepada pegiat pariwisata atau kelompok sadar wisata, kami meminta kerjasamanya untuk membantu petugas di lapangan, sehingga nantinya pengunjung merasa lebih aman dan nyaman,” katanya.
Namun yang tak kalah penting, kata dia, jangan melakukan pemalakan atau tindakan premanisme dalam bentuk apapun kepada pengunjung, seperti mematok harga makanan, tarif masuk dan retribusi ke kawasan wisata.
“Marilah kita sama-sama menjaga nama baik daerah ini. Jangan berikan kesan yang tidak baik kepada tamu kita. Hormati dan hargai mereka. Sebab, tamu adalah raja,” tuturnya. ***