Mereka berdua mengusung konsep yang berbeda dari Kalapas sebelumnya. Mereka membangun suasana religius bahkan bak sebuah pondok pesantren.
Kepada Sumbarkita Ketua DPRD Kota Pariaman Harpen Agus Bulyandi menuturkan ia apresiasi usaha Kalapas dan KPLP dalam hal ini.
“Mereka membangun sistem bak pondok pesantren. Mereka wajibkan warga binaan shalat lima waktu. Tidak hanya sebatas itu, mereka aktifkan itikaf, pengajian, kultum dan amalan sunah lainnya,” ungkap Ketua DPRD yang kerap disapa Andi Cover itu.
Andi juga mengatakan bahwa baru kali ini ia melihat sistem seperti itu yang dibentuk di Pariaman.
“Tak tanggung-tanggung juga pihak lapas mempunyai jargon jika masuk lapas seorang napi maka saat keluar menjadi seorang dai. Nah itu mereka buktikan. Ada bekas napi yang berubah arah hidupnya seratus derajat. Ini yang kita butuhkan,” ungkap Andi.
Andi Cover mengakui bahwa ia satu frekuensi dengan kebijakan Kalapas Pariaman. Di dewan Ia juga fokus memberikan pokok pikirannya untuk pembinaan agama.