Sumbarkita – Tidak bisa dipungkiri bahwa sedari dulu momok menakutkan saban hari menjadi topik pembicaraan warga ketika menilai sebuah penjara atau lapas.
Momok itu seperti pengendalian narkotika, pemukulan, jual beli kamar, sogok menyogok dan berbagai hal negatif lainnya sehingga menjadi sumpah serapah bagi warga.
Menyoal semua itu, di Pariaman ada juga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang menampung narapidana dari Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
Bertepatan dengan HUT Kota Pariaman ke-22, Sumbarkita menelusuri informasi terkait lapas tersebut baik secara investigasi di dalam serta penuturan dari warga bahkan menghimpun keterangan dari Ketua DPRD dan Penjabat Wali Kota Pariaman.
Dari penelusuran Sumbarkita, selama sewindu (8 tahun) di Lapas Pariaman bukan tidak ada kongkalikong. Beberapa kasus telah menguap bahkan yang paling trending soal Tiktok napi wanita di kamar hunian lapas. Tiktok berdurasi singkat itu viral. Sehingga Kalapas yang saat itu Edi Junaedi mengambil kebijakan untuk memindahkan semua napi perempuan.
Untuk menekan momok buruk di Lapas Pariaman, Menkumham menugaskan dua orang bernama Effendi (sebagai Kalapas) dan Rezky Aditya Pratama (KPLP) Lapas Pariaman.