“Kalau melihat langsung tuyulnya nggak pernah. Tapi memang ini warga sudah curiga kalau ini ulah tuyul. Kalau sudah ada uang yang hilang itu warga ramai-ramai berteriak ‘ada tuyul-ada tuyul’ gitu biasanya,” bebernya.
Sementara itu, Camat Sukorambi Asrah Widono mengatakan telah mengetahui peristiwa tersebut. Dia menyayangkan aksi warga yang memasang spanduk itu karena kebenaran soal tuyul sulit dibuktikan.
“Saya juga baru tahu tadi pagi berkaitan dengan adanya banner di Desa Dukuh Mencek yang menyampaikan kawasan ada tuyul. Hal itu kan kebenarannya sulit untuk dibuktikan. Jadi, harapan saya, hal-hal yang demikian ini tidak boleh dilakukan sebenarnya oleh masyarakat yang nanti akhirnya akan berpotensi menjadi permusuhan,” kata Asrah.
Pihak kepolisian juga menyampaikan bahwa telah melakukan pengecekan di lokasi ‘rawan tuyul tersebut. Kapolsek Sukorambi AKP Agus Yudi Kurniawan mengimbau warga tak membuat informasi yang meresahkan dan mengimbau spanduk itu diturunkan. Dia menyarankan warga menyimpan uang di bank jika takut kehilangan.
“Nah, kami juga sedang mengimbau kepada warga masyarakat biar tidak menjadi sorotan agar untuk banner-banner itu dilepas. Jadi biar tidak menjadi keresahan. Namun kami juga mengimbau warga untuk menjaga duitnya dengan baik. Jadi kalau punya uang nominalnya besar lebih baik dititipkan di bank saja,” ujarnya.