Pasaman – Media sosial terutama WhatsApp Group (WAG) dihebohkan dengan rekaman suara bernarasi Plt Bupati Pasaman, Sabar AS, memerintahkan agar pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak berurusan dengan Sekretaris Daerah (Sekda). Sabar AS disebut meminta semua surat langsung diteruskan kepada dirinya melalui asisten.
Tak pelak, rekaman yang beredar tersebut menuai polemik. Warga bertanya-tanya tentang efektivitas dan tujuan sebenarnya instruksi tersebut dalam percepatan urusan pemerintahan daerah.
Berdasarkan penelusuran dan sumber media ini, rekaman tersebut diambil saat rapat di Kantor Bupati Pasaman pada 6 November 2023. Rapat tersebut dihadiri semua pimpinan OPD, kepala badan, kepala dinas, staf ahli dan asisten. Peserta rapat sesuai dengan intruksi Plt Sabar AS ketika memimpin apel pagi gabungan di halaman Kantor Bupati Pasaman.
Rapat tersebut tidak dihadiri Sekda Pasaman. Ini sejalan dengan pernyataan Sabar AS ketika memberikan arahan pada saat apel pagi, bahwa rapat tidak akan dihadiri Sekda. Saat ini Sabar AS menyebut Sekda ada urusan dan banyak keperluan.
Menariknya, dalam rapat tersebut Sabar AS menegaskan bahwa surat menyurat ke asisten langsung ke Bupati. Maka tidak perlu lagi berhubungan dengan Sekda, sebagaimana rekaman yang beredar dan diterima media.
“Dalam rangka efektivitas pemerintahan daerah, sekarang tidak ada wakil, yang ada bupati. Karena itu Bapak dan Ibu, jadi untuk akselerasi, efektivitas dan percepatan pemerintah daerah, maka hari ini ke depan. Pertama semua surat dari OPD, camat, bidang terkait, dari asisten langsung ke saya. Paham,” tegas Plt Bupati itu.
Sabar AS mencontohkan, misal OPD yang dibawah asisten 1, surat diberikan ke asisten, asisten ke bupati. Begitu juga asisten 2 dan 3. Semua surat menyurat dipercepat dari OPD ke asisten langsung ke bupati.
“Oleh karena itu, maka karena urusan langsung ke saya melalui asisten, tidak perlu lagi melalui Sekda. Paham. Karena surat menyurat dari bapak ibu sekalian, dari camat, OPD, dinas, badan, diteruskan ke asisten, asisten ke saya, maka tidak perlu lagi berhubungan dengan Sekda,” ucapnya.
“Saya tegaskan ya, tidak perlu lagi berhubungan dengan Sekda. Saya minta Pol PP, kalau masih ada lagi berhubungan dengan Sekda, ambil dokumennya. Kasih laporan ke saya,” tegasnya kembali.
Terkait pernyataannya yang telah beredar itu dan soal kebenaran rekaman tersebut, awak media telah mengonfirmasi Sabar AS melalui pesan WhatsApp. Media juga mempertanyakan kebenaran tujuan perintah untuk efektivitas dan percepatan urusan pemerintahan.
Namun hingga berita ini diterbitkan, Sabar AS belum merespons. ***