“Konsepnyo giko buk, kalo ibuk ado surek pemberitahuan kampanye, ibu buliah jalan dima se buk (Konsepnya begini bu, kalo ibu ada surat pemberitahuan kampanye, ibu bisa berkampanye kemana saja),” jelasnya lagi.
Ibu-ibu tersebut mengaku telah dua tahun menjadi relawan Anies dan menyebutkan bahwa pria tersebut memihak karena mempersulit kampanye mendukung Anies.
“Kalo Prabowo buliah se, kalo Anies minta surek izin ka polisi, kan mamihak namo e tu. Kami ko lah duo tahun jadi relawan Anies, yo bana pendukung kami. Urang Anies sado alahnyo di siko (Kalo Prabowo boleh saja, kalo Anies harus ada surat izin dari polisi, itukan memihak namanya. Kami ini sudah dua tahun jadi relawan Anies, pendukung sebenarnya. Orang-orang di sini (memilih) Anies semua,” terang ibu-ibu itu.
Dalam video yang berdurasi enam menit tersebut, memperlihatkan cekcok yang terus berlangsung hingga akhir video, seraya ibu-ibu meninggalkan pria yang meminta surat izin kampanye tersebut.
Hingga berita ini tayang, Sumbarkita terus menghimpun informasi lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.