SUMBARKITA.ID — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar telah melakukan identifikasi dan verifikasi usai menerima laporan ternak diterkam Harimau Sumatra di Jorong Lubuk Gadang, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.
BKSDA Sumbar menyebut, laporan itu didapat Tim WRU Seksi Konservasi Wilayah III pada 24 November 2022 dari Wali Nagari Lubuk Gadang, Ilyas Anwar.
“Hasil indentifikasi dan verifikasi di lapangan, diketahui bahwa lokasi tempat kejadian diterkamnya dua ekor kerbau ditemukan jejak kaki Harimau Sumatra dengan ukuran tapak dalam 8×9 centimeter, dan lokasi tersebut berada di APL yang hanya berjarak 300 meter dari Hutan Lindung,” sebut BKSDA Sumbar melalui rilis, Selasa (6/12/2022).
Untuk mengatasi potensi konflik Harimau Sumatra dengan warga, maka Tim WRU SkW III BKSDA Sumbar dan Tim PRHSD melakukan penanganan antara lain dengan penghalauan atau pengusir an pengusiran satwa serta patroli pada malam hari.
Menurut BKSDA Sumbar, tindakan ini dapat memberikan rasa aman terhadap masyarakat.
Selain itu, BKSDA Sumbar juga mengimbau masyarakat agar mengamankan atau memindahkan ternak yang berada di sekitar lokasi konflik ke dekat pemukiman warga.
Masyarakat yang pergi ke ladang diminta agar tidak sendirian.
“Minimal dua orang. Pergi jangan terlalu pagi, sekitar pukul 08.00 WIB serta pulang jangan sampai terlalu sore, sekitar pukul 16.00 WIB,” kata BKSDA Sumbar.
Sebelumnya diberitakan, dua ekor kerbau milik warga di Jorong Lubuk Gadang, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan diterkam harimau sumatra pada Kamis (23/11/2022) malam. Dua kerbau itu masih hidup usai diterkam.
Namun, satu ekor kerbau mati akibat luka cakaran pada Minggu (27/112022). Sedangkan satu ekor lagi akhirnya disembelih oleh warga. ***