SUMBARKITA.ID – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi di Sekolah Menengah Atas (SMA) SMA Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) Padang.
Diketahui, kepala sekolah (Kepsek) di satuan pendidikan tersebut beserta anaknnya dianiaya oleh sejumlah orang. Aksi kekerasan itu terekam kamera, dan videonya viral di media sosial.
Gubernur Sumbar mengecam aksi tersebut. “Seharusnya tidak boleh terjadi di depan anak-anak dan di dalam lingkungan sekolah, ini contoh yang sangat tidak baik,” ujarnya, Jumat (4/11/2022).
Menurutnya, sekolah merupakan tempat bagi peserta didik untuk untuk mendapatkan pendidikan karakter.
“Sekolah adalah tempat pendidikan. Yang namanya generasi muda harus kita jaga dan rawat, harus kita berikan hal yang baik dan dukungan yang positif, serta contoh teladan yang baik untuk mereka,” jelasnya.
Mahyeldi menerangkan, aksi kekerasan yang terjadi di SMA PGAI Padang tersebut harus menjadi pembelajaran agar hal serupa tidak terulang kembali.
Dia menegaskan, dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di Yayasan PGAI perlu kedewasaan. Jika proses hukum memang diperlukan, seharusnya berjalan sesuai aturan yang berlaku.
“Tidak perlu sampai ada tindak kekerasan di sekolah. Silahkan diproses hukum, apapun proses hukumnya ditaati dan dilaksanakan,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, apa yang sedang terjadi di SMA PGAI Padang bukan tindakan yang positif dan bukan contoh yang menghargai sebuah hukum.
“Nanti kita harapkan kepada yayasan untuk dapat berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk bagaimana kenyamanan dan kondusif,” jelasnya.
Editor: Fakhruddin Arrazzi