Saat ditetapkan PDIP sebagai bakal Capres, di kubu KIB hanya PPP yang keluar poros dan ikut PDIP.
“Sekarang kalau akhirnya ternyata Golkar dan PAN tidak jadi dukung Ganjar dan mendukung Prabowo itu menunjukkan bahwa memang akhirnya Partai-partai ini kelihatannya tidak terlalu nyaman berada bersama PDIP,” imbuhnya.
“Katanya karena mereka menganggap PDIP itu terlalu dominan. Kalau pakai istilah saya PDIP itu terlalu sombong,” sambung dia.
Dibeberkan Armando, jika mengingat ke belakang, bisa jadi KIB memang pada dasarnya dibentuk Presiden Jokowi.
“Ini juga merupakan pertanda Jokowi barangkali juga tidak keberatan kalau Partai yang dekat dengannya mendukung pak Prabowo,” terangnya.
Dikatakan Armando, apa yang dilakukan Golkar dan PAN merupakan peringatan bagi PDIP yang terlalu sombong karena saat ini menjadi Partai penguasa.
“Bagi saya ini peringatan bagi PDIP, dia terlalu sombong, jadi berubahlah sikap. Semoga nanti para pendukung Ganjar akan kembali merapat ke PDIP,” kuncinya.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto semakin memantapkan diri untuk maju pada Pilpres 2024. Prabowo Subianto baru saja memastikan mandat dukungan sebagai calon presiden pada pemilu 2024 dari PAN, Partai Golkar dan PKB. ***