Padang- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan, proses pembangunan flyover Sitinjau Lauik sudah ditahap tender.
“Proses terus berjalan, kita tunggu hasil tendernya,” katanya dikutip melalui Antara Sumbar pada Jumat, 5 Januari 2024.
Ia mengatakan, Jalan Sitinjau Lauik merupakan jalur utama transportasi dari barat Jakarta ke Padang.
“Secara ekonomi, jalan tersebut memiliki peran yang sangat vital dan menjadi kebutuhan bagi Sumbar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mahyeldi menyebutkan, kondisi jalan Sitinjau Lauik saat ini memiliki turunan curam dan rawan longsor. Apalagi, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan jalur tersebut merupakan salah satu jalur paling berbahaya di Indonesia.
“Dengan hadirnya jalan layang itu, bisa mengurangi potensi terjadinya kecelakaan,” ujarnya.
Menurutnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah menyetujui prakarsa pengusahaan itu melalui surat tertanggal 30 Oktober 2023, Nomor BM 0201-Mn/2407 perihal Persetujuan Prakarsa Pengusahaan KPBU Jalan Layang Sitinjau Lauik.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar, Medi Iswandi mengatakan studi kelayakan flyover sudah disusun oleh PT Hutama Karya (HK).
Diketahui, biaya yang digelontorkan untuk membangun flyover Sitinjau Lauik ini sebesar Rp 2,824 triliun dengan panjang 2,781 km dan masa konsesi selama 12,5 tahun.
