Dengan upaya lobi Ekos, akhirnya disepakati pada waktu itu dibuka peluang bagi Kota Padang untuk mengirimkan tenaga kerja, khususnya tenaga medis lulusan D-3.
“Saya bertanya D-3 itu kalau di Jerman gajinya berapa. Di Jerman D-3 ternyata untuk tenaga medis gajinya 2.500 Euro atau lebih kurang Rp42 juta. Gaji Rp42 juta di Jerman ternyata pajaknua cukup besar, yaitu sekitar 32 persen. Jadi, lebih kurang anak-anak kita menerima gaji Rp30 juta,” tuturnya.
Gaji Rp30 juta itu, kata Ekos, dibagi untuk biaya hidup. Di Jerman biaya hidup yang layak lebih kurang untuk satu orang Rp15 juta per bulan. Dengan begitu, tenaga kerja dari Padang bisa menabung Rp15 juta.
“Bagi saya, ini menarik. Saya tanda tangani kerja sama, dibantu duta besar. Sampai di Padang, saya kumpulkan sekolah tinggi yang ada ilmu perawatan. Kami rapat langsung dengan konsulat Jenderal di Berlin, Jerman,” ujarnya.
Untuk melaksanakan program itu, Ekos melibatkan Kementerian Tenaga Kerja dan badan terkait yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.
“Beliau-beliau hadir rapat, dan alhamdulilah bersepakat untuk mensosialisasikan di perguruan tinggi yang bergerak di ilmu keperawatan dalam rangka menyaring calon tenaga kerja yang akan dikirim,” ucap Ekos.