“Makanya, PT Semen Padang siap mendukung marketing Dolas Songket. Dukungan tersebut selain melalui event pameran, juga dukungan marketing di berbagai platform media sosial, sehingga bisa efektif untuk menjangkau konsumen nantinya. Nah, dengan begitu, maka peluang Dolas Songket untuk mendunia akan semakin terbuka lebar,” ujarnya.
PT Semen Padang sebagai bagian dari SIG, sebutnya, adalah sebuah perusahaan BUMN yang sudah hadir di Indonesia sejak 1910, dan sampai saat ini PT Semen Padang masih tetap survive berkat dukungan dari masyarakat dan pemerintah.
“Maka dari itu, kami berharap masyarakat dan pemerintah daerah terus mendukung PT Semen Padang di tengah persaingan industri semen saat ini, sehingga PT Semen Padang terus memberikan manfaat kepada masyarakat,” katanya.
Pj Walikota Sawahlunto Fauzan Hasan mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah berkolaborasi dengan Dolas Singket dalam pemberdayaan para penenun di Desa Lunto Timur ini. Dia berharap, bantuan ATBM yang diberikan oleh PT Semen Padang ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Dolas Songket dalam meningkatkan produksi songket yang berkualitas.
“Semoga Alat Tenun Bukan Mesin menjadi ATM bagi penenun kita. ATM ini kan sumber uang, makanya jadikanlah ATBM ini sebagai ATM untuk masyarakat Lunto Timur, khususnya bagi para penenun binaan Dolas Songket. Apalagi, di belakang Dolas Songket ini juga ada PT Semen Padang yang mendukung penuh pembinaan terhadap penenun Dolas Songket. Tentunya, ini sebuah kebanggaan bagi Dolas Songket sendiri,” katanya.
Pejabat Walikota dari daerah berjulukan ‘Kota Arang’ itu, juga sepakat dengan PT Semen Padang untuk menjadikan Dolas Songket Mendunia. “Saya sangat sepakat sekali dengan PT Semen Padang. Songket yang diproduksi Dolas Songket ini harus kita dukung untuk mendunia. Tentunya, pengelola Dolas Songket harus melakukan inovasi terhadap songket yang diproduksinya,” ujar Fauzan.
Inovasi itu harus dilakukan, sebutnya, karena songket sendiri merupakan produk ekslusif dan belum menyasar masyarakat golongan menengah ke bawah, mengingat harganya tidak ada yang di bawah Rp300 ribu per meter. Untuk itu, yang harus dipikirkan oleh Dolas Songket ke depannya adalah bagaimana mempromosikan songket sampai level bawah.