Dijelaskan Dasril, SD Negeri yang ada di daerah itu sebanyak 66 sekolah dan untuk swasta sebanyak 15 sekolah.
Sedangkan untuk SMP Negeri, sambung Dasril, terdapat dua sekolah yang kapasitas siswanya tidak terpenuhi. Jumlah SMP Negeri di Payakumbuh ada 10 sekolah dan 10 SMP swasta.
“Untuk yang dua SMPN ini kekurangannya tidak signifikan. Memang rombel yang disediakan tidak terpenuhi. Contoh, disediakan tiga rombel, tapi yang terpenuhi hanya dua,” ujarnya.
Dengan menurunnya keterpenuhan kuota siswa di beberapa sekolah, Dinas Pendidikan telah meminta guru dan siswa untuk menjadi content Creator Pendidikan di lingkungan sekitar mereka. Upaya Ini dilakukan untuk menarik minat para orang tua siswa untuk mau menempatkan anaknya bersekolah sesuai dengan zonasi.
Kemudian pihak Disdik Kota Payakumbuh melakukan mutasi terhadap guru yang jumlah siswanya minim ke sekolah yang jumlah kuota siswa terpenuhi.
“Kita lakukan pemerataan zonasi terhadap guru-guru yang mengajar di sekolah yang rombelnya tidak terpenuhi. Tujuannya agar semua guru dapat jam,” ujarnya. (*)
Editor : Hajrafiv Satya Nugraha