Sumbarkita – Proses pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dharmasraya baru-baru ini menarik perhatian publik. Pasalnya, drama pencalonan Adi Gunawan-Romi Siska, yang awalnya dipastikan dapat mendaftar ke KPU pada 13 September, berujung pada pencabutan dukungan dari salah satu partai pengusung, yaitu PKS.
Pencabutan tersebut dilakukan sehari sebelum pendaftaran, tepatnya pada 12 September. Hal tersebut membuat Pilkada Dhasmasraya dipastikan hanya akan ada satu paslon yaitu Anisa-Leli.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Universitas Andalas, Prof. Asrinaldi, mengatakan bahwa proses keluarnya B1-KWK bukanlah tindakan tiba-tiba, melainkan hasil komunikasi intensif antarpartai dalam koalisi.
“Kepentingan berbagai kelompok harus diakomodasi, sehingga keputusan mencabut dukungan juga mempertimbangkan dinamika internal koalisi,” ujar Asrinaldi kepada Sumbarkita, Minggu (15/9).
Menurut Asrinaldi, komunikasi antarpartai dalam koalisi ini menjadi kunci utama. Terutama adanya Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yang memang sudah dirancang untuk menentukan arah Pilkada.
Melansir Tempo.co, penarikan dukungan PKS terhadap pasangan Adi Gunawan-Romi Siska diduga terkait dengan adanya intervensi dari Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Menurut narasumber yang dikutip Tempo, Dasco meminta DPP PKS mengalihkan dukungan kepada pasangan Anisa-Leli.