Sumbarkita – Yayasan Rumah Gadang Cerebral Palsy (Raga CP) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 pada Minggu (9/2), bertempat di salah satu ruang pertemuan gedung DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Acara ini dihadiri oleh Ketua DPRD Sumbar Muhidi, Anggota DPD RI Muslim M Yatim, serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sumbar, yakni Kepala Dinas Kesehatan Lila Yanwar dan Kepala Dinas Sosial Syaifullah.
Dalam peringatan tersebut, anak-anak penyandang Cerebral Palsy (CP) menampilkan berbagai keterampilan, seperti melantunkan hafalan ayat suci Al-Qur’an dan menari meskipun memiliki keterbatasan motorik. Selain itu, puluhan anak CP yang hadir bersama orang tua pendamping mendapatkan hadiah hiburan dari Yayasan Raga CP.
Ketua DPRD Sumbar, Muhidi menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan dan perhatian bagi penyandang CP di Sumbar. Ia meminta pihak yayasan untuk mengajukan kebutuhan secara resmi agar bisa ditindaklanjuti melalui kebijakan dan anggaran daerah.
“Kami mengapresiasi keberadaan Raga CP yang telah 10 tahun berdedikasi dalam menangani anak-anak CP. Semoga yayasan ini semakin maju dan berkembang,” ujar Muhidi.
Ia juga menginstruksikan Dinas Sosial Sumbar untuk memberikan perhatian khusus bagi penyandang CP. Jika anggaran Dinas Sosial tidak mencukupi, DPRD Sumbar siap membantu melalui alokasi pokok-pokok pikiran (Pokir) dewan. Apalagi, saat ini DPRD dan Pemprov tengah membahas rencana anggaran tahun 2026.
Harapan dan Tantangan bagi Anak CP
Pengurus Yayasan Raga CP, Hilya, menegaskan bahwa yayasan terus berkomitmen dalam mewadahi anak-anak penyandang CP dengan sarana yang tersedia. Ia berharap pemerintah daerah memberikan perhatian lebih bagi mereka.
Menurutnya, anak-anak CP tersebar di 19 kabupaten/kota di Sumbar. Namun, masih banyak orang tua yang tidak memiliki akses terhadap informasi dan penanganan yang tepat, sehingga anak mereka hanya dirawat seadanya di rumah.
“Anak CP membutuhkan perhatian khusus dan penanganan intensif, seperti fisioterapi untuk merangsang saraf motorik. Jika ditangani dengan baik, mereka bisa lebih mandiri dan tidak bergantung pada orang tua atau pengasuh,” jelasnya.
Ia juga menyoroti keterbatasan ekonomi yang dialami sebagian besar orang tua anak CP. Karena itu, ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan, terutama alat bantu seperti kursi roda.
Pentingnya Deteksi Dini dan Dukungan Pemerintah
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Lila Yanwar, menjelaskan bahwa Cerebral Palsy merupakan gangguan pada otak akibat kekurangan oksigen, yang menyebabkan terganggunya perkembangan saraf motorik anak.
“Hingga kini, penyebab pasti CP belum dapat dipastikan. Namun, langkah awal pencegahan bisa dilakukan dengan pemantauan kesehatan ibu hamil serta deteksi dini terhadap tumbuh kembang anak,” katanya.
Ia menambahkan bahwa meskipun CP tidak dapat disembuhkan, deteksi dini dapat membantu mencegah kondisi anak semakin memburuk.
Sementara itu, Anggota DPD RI Muslim M Yatim yang turut hadir dalam acara tersebut memberikan bantuan dana untuk Raga CP. Ia mendorong agar yayasan dapat memiliki kantor sendiri sehingga tidak perlu lagi menyewa tempat.
“Kami berharap pemerintah dan pejabat daerah dapat mewujudkan hal ini. Anak-anak CP membutuhkan tempat yang layak, dengan fasilitas terapi dan kolam renang untuk melatih motorik mereka,” ujarnya.
Peringatan 10 tahun Raga CP menjadi momentum untuk memperkuat perhatian terhadap penyandang Cerebral Palsy di Sumbar. Dengan dukungan pemerintah dan berbagai pihak, diharapkan anak-anak CP bisa mendapatkan penanganan yang lebih baik demi masa depan yang lebih cerah.