PADANG, SUMBARKITA – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Andalas (Unand) kritisi rencana DPRD Sumbar yang akan membangun masjid dengan biaya capai Rp16 Miliar lebih.
Angka itu dinilai sangat fantastis mengingat pembangunan Masjid Al Hakim di lahan yang lebih luas daripada di lingkungan Kantor DPRD Sumbar tempat akan dilakukan pembangunan hanya memakan anggaran Rp8 Miliar.
BEM yang saat ini dinahkodai Arsyadi Walady Sinaga itu menilai langkah DPRD Sumbar itu tak lebih dari sekadar gengsi-gengsian.
Rencana itu makin tak masuk akal, mengingat rencana pembangunan itu akan dilakukan di Jalan Khatib Sulaiman yang berdekatan dengan Masjid Raya Sumbar yang merupakan salah satu masjid paling megah di Ranah Minang.
“Pembangunan Masjid Al Hakim menghabiskan dana sekitar 8 Miliar, akankah masjid DPRD ini lebih mewah dari Al-Hakim atau sekadar gengsi,” tanya BEM KM Unand lewat keterangan resmi, Rabu (3/8/2022).
Di sisi lain, BEM KM Unand menyebut masih banyak proyek daerah yang terbengkalai karena tidak diurus dengan baik. Mestinya DPRD Sumbar dapat fokus dalam melakukan pengawasan terhadap proyek-proyek di daerah agar berjalan sesuai rencana.
Di antaranya paket pengadaaan bantuan peralatan dan mesin jahit di Dinas Perindustrian dan Perdagangan senilai Rp1,4 Miliar yang tidak terealisasi karena barang yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi.
Kemudian paket pembanguan Gedung Kebudayaan Sumbar dengan nilai kontrak Rp31 Miliar lebih. Namun pembangunan fisiknya hanya terealisasi 10,6 persen dan sudah memakan anggaran Rp8,6 Miliar.
Lalu, lanjut BEM, paket pembangunan Stadion Utama Sumbar tahap VII di Dinas Bina Marga Cipta Karya (BMCKTR) dengan nilai kontrak Rp82,6 Miliar lebih.
“Fisik terealisasi 72,7 persen dan sudah menelan anggaran Rp60 Miliar lebih,” tulis BEM.
Kemudian pembangunan jembatan Batu Bala dengan kontrak Rp2,3 Miliar lebih, pembangunan jembatan Sikali Rp3,4 Miliar, rekonstruksi jalan Simpang Padang Aro-Lubuk Malako Rp2 Miliar lebih.
“Serta pembangunan jalan provinsi ruas Abai Sangir Sei Dareh dengan niali Rp3,9 M lebih yang juga tidak terealisasi 100 persen,” sambungnya.
Tak hanya itu, BEM juga menyoroti paket pembangunan laboratorium, asrama, pagar sekolah, ruang kelas baru, ruang serbaguna, hingga musala sekolah dengan nilai miliaran rupiah yang juga tidak tuntas.
BEM KM Unand juga menemukan paket pekerjaan di Dinas Sumbedaya Air yang meliputi paket pembanguan prasarana di beberapa sungai, pembangunan sea wall dan pengamanan pantai hingga pembangunan embung di berbagai daerah di Sumbar.
“Termasuk pagar DPRD Sumbar yang senilai Rp1,4 M lebih. Sekareang fisiknya hanya terealisasi 62 persen, sehingga terlihat seperti besi karat yang belum dicat tanpa hiasan,” tulis BEM.
Berita Terkait: Pembangunan Masjid Kantor DPRD Sumbar Telan Anggaran Rp16 M
Editor: RF Asril