Pariaman – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pariaman memperingati hari ulang tahun atau HUT Kota Pariaman melalui rapat paripurna pada Selasa (2/7). Kegiatan tersebut berlangsung suka cita dengan kehadiran jajaran pemerintahan eksekutif dan legislatif, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Ketua DPRD Kota Pariaman, Harpen Agus Bulyandi memaknai peringatan hari jadi tersebut sebagai lambang kedewasaan Kota Pariaman. Sebab, menurutnya angka 22 tahun ialah usia yang tepat untuk disebut masa emas yang ditandai pemikiran yang matang.
“Usia 22 tahun adalah usia dewasa yang menandakan masa jaya seseorang. Setelah beranjak dari remaja, pemikiran kita akan semakin matang dibanding tahun sebelumnya. Begitu juga penampilan kita, sedang berada di tahap paling rancak,” kata Harpen.
Harpen menyebut, sesuai makna usianya, Kota Pariaman telah menorehkan berbagai prestasi dan mendapat beragam penghargaan. Sebagai kota pemekaran, Pariaman berhasil memajukan namanya di Sumatera Barat hingga kancah nasional.
“Kejayaan Kota Pariaman tidak terlepas dari sifat religiusnya. Sebagai daerah yang dikenal dengan ajaran islam yang masih kental, Kota Pariaman harus bisa mempertahankan sisi religiusnya di tengah gempuran perubahan zaman,” harapnya.
Untuk itu, pada HUT Kota Pariaman tahun ini, Harpen menggunakan pokok pikirannya untuk merancang berbagai kegiatan keagamaan. Ia akan menghadirkan tablig akbar, zikir bersama serta pelatihan salat jenazah bagi masyarakat di Kota Tabuik itu.
“Tepat 1 Muharam nanti, kita bakal mengadakan tablig akbar dan zikir bersama. Lalu akan ada perjamuan makan minum yang terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat di Kota Pariaman. HUT tahun ini harus dirayakan dengan kegembiraan semua orang,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Pariaman, Roberia pada kesempatan yang sama mengatakan, Kota Pariaman perlu memperbaiki mentalitasnya. Ia tidak ingin, puluhan tahun mendatang, SDM masyarakat Minang di Kota Pariaman kalah dengan daerah lain.
“Tentu perlu perbaikan mentalitas, karena kalau salah jalan bisa saja sepuluh tahun mendarang mentalitas Minang kalah dari SDM lain,” kata Roberia. (adv)