Sementara itu, BPS diharapkan terus melakukan upaya percepatan rilis publikasi Sijunjung Dalam Angka, serta menjaga kualitas data hasil kompilasi agar dapat digunakan sebagai bahan perencanaan dan evaluasi pembangunan.
“Diminta kepada seluruh Walidata/ Pengelola Data untuk mengisi data dengan jujur dan bersinergi dengan BPS dan Dinas Kominfo untuk publikasi Sijunjung Dalam Angka Tahun 2024 sehingga data sektoral yang dihasilkan adalah data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Kepala Diskominfo Sijunjung, David Rinaldo menyebut dasar pelaksana FGD itu berdasarkan Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nokor 112) dan Perbup Sijunjung Nomor 38 Tahun 2021 tentang Penyelenggara Satu Data Indonesia Tingkat Daerah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan diskusi tentang persiapan penyusunan Sijunjung Dalam Angka tahun 2024 dan mendiseminasikan hasil pelaksanaan sensus pertanian tahun 2023,” jelasnya.
Dikatakan David, pada kegiatan ini BPS juga akan menyampaikan hasil sensus pertanian 2023 tahap pertama yang telah rilis dan didiseminasikan pada tanggal 4 Desember 2023 lalu.
“Seperti data jumlah rumah tangga usaha pertanian (RTUP), demografi petani, luas lahan, petani gurem, petani milennial, urban farming, pupuk dan sebaran komoditas pertanian,” jelasnya.
Selanjutnya, juga akan dirilis data tahap dua pada bulan April 2024 mendatang.
“Mudah-mudahan dengan ketersediaan data sektoral pertanian yang akurat dan terkini dapat dijadikan acuan bagi pemerintah maupun stakeholder dalam merencanakan dan merumuskan kebijakan-kebijakan baik untuk kepentingan intern maupun pembangunan nasional,” ujarnya.