“Penggunaan infrastuktur kekuasaan yang kuat, tanpa malu-malu dipertontonkan secara telanjang demi mempertahankan status quo. Bentuk-bentuk kecurangan lainnya diurai dengan analisa hukum tata negara,” isi keterangan resmi film tersebut yang dikutip pada Senin, 12 Februari 2024.
Sementara itu, ada sebanyak 20 lembaga yang terlibat dalam pembuatan film tersebut di antaranya Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Greenpeace Indonesia, Indonesia Corruption Watch, LBH Pers, YLBHI, Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia dan lainnya.
Perilisan film ini menuai banyak pro dan kontrak di media sosial khususnya di aplikasi X.