SUMBARKITA.ID — Beredar kabar Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang Syafrial Kani diduga mengusir salah seorang wartawan saat meliput kegiatan Vaksinasi.
Menurut pengakuan wartawan Kupaspost bernama Arie, ia diusir saat meliput kegiatan Vaksinasi di Sekretariat DPC Partai Gerindra Kota Padang, Jum’at (3/8/2021).
Kepada sumbarkita.id Arie menuturkan, tiba-tiba saja Syafrial Kani yang juga ketua DPRD Kota Padang menghampiri dan mengusir dirinya saat acara berlangsung.
“Angku manga kasiko, marekam-rekam kalua angku dari siko. Iko alek den, den siko dan punyo alek, den tau sia angku dan rekaman angku banyak diden, tracckrecord angku den lah tau. (Kenapa anda kesini, merekam-rekam, keluar anda dari sini. Ini hajat saya, saya tahu siapa anda dan rekaman anda banyak sama saya. Saya tahu rekam jejak Anda,” demikian kalimat yang diucapkan Syafrial seperti pengakuan Arie.
Arie melanjutkan, dirinya heran atas sikap Syafrial. Saat itu, ia pun sempat bertanya tentang apa yang terjadi dan menjelaskan perihal kehadirannya dalam kegiatan tersebut. Bahkan, lanjut Arie, malam setelah kejadian itu dirinya juga meminta penjelasan atas perlakukan yang diterimanya.
“Malamnya saya juga hubungi beliau untuk bertanya dan minta penjelasan tapi tidak digubris,” kata dia.
“Ini kan aneh, saya jadi bingung, nggak tau persoalan. Lagian saya kan diundang dan hanya memoto untuk bikin berita,” lanjut Arie yang juga Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Serikat Pers RI Wilayah Sumbar ini, Sabtu (4/9/2021).
Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga wartawan (IKW RI) Sumbar Hendrizon menyesalkan peristiwa tersebut. Menurutnya, jika benar itu terjadi, tidak elok seorang pejabat publik bersikap demikian.
“Beliau (Syafrial Kani) ketua partai apalagi Ketua DPRD Padang, jika benar insiden itu terjadi tidak sepantasnya beliau berbicara kasar apalagi mengusir secara kasar,” tuturnya.
Apalagi, lanjut Hendrizon, seorang wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalistik dilindungi oleh undang-undang.
Ia juga berharap peristiwa serupa tidak lagi terulang. Menurutnya, jika terus terjadi, tindakan itu bisa menjadi preseden buruk bagi kebebasan pers.
Sumbarkita.id telah mencoba menghubungi Syafrial Kani untuk mengklarifikasi kejadian seperti yang disampaikan wartawan tersebut, namun sejauh ini belum terhubung. Pesan WhatsApp juga belum dibaca.
Kami akan menyampaikan penjelasan pihak Syafrial Kani di berita selanjutnya. (hm/sk)