PADANG, SUMBARKITA – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumatra Barat (BEM SB) menggelar aksi damai dalam rangka Hari Tanu Nasional di Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (28/9/2022).
Ratusan mahasiswa dari sejumlah kampus itu menyampaikan 10 tuntutan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar terkait nasib petani.
Presiden Mahasiswa BEM UNP, Irwandi dalam kesempatan itu menyampaikan 10 tuntutan kepada Gubernur Sumbar yang saat itu diwakili Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Hansastri.
Pertama, mahasiswa menuntut pemerintah untuk meningkatkan jumlah dan mutu penyuluh pertanian di Sumbar.
Kedua, menuntut pemerintah untuk mengawasi dan memperhatikan pupuk subsidi agar stabil dan tepat sasaran.
Ketiga, menuntut pemerintah untuk membatalkan pengolahan lahan masyarakat Mentawai.
Keempat, menuntut pemerintah untuk menyejahterakan petani gambir.
Kelima, menuntut pemerintah membuat program keberlangsungan kehidupan petani hingga masa akan datang.
Keenam, menuntut pemerintah untuk menanggulangi kematian ikan massal yang sering terjadi di Danau Maninjau.
Ketujuh, menuntut pemerintah untuk membuat peraturan alih fungsi lahan pertanian.
Kedelapan, meminta pemerintah untuk mendistribusikan Alsintan secara merata ke seluruh wilayah.
Kesembilan, menuntut kestabilan harga pakan ternak.
Kesepuluh, menuntut pemerintah untuk menyelesaikan masalah perbenihan yang masih menyengsarakan petani.
Menjawab tuntutan mahasiswa itu, Sekdaprov Sumbar, Hansastri mengapresiasi aksi damai yang dilakukan mahasiswa. Ia menyambut baik keberpihakan mahasiswa untuk turun ke jalan menyampaikan keluhan-keluhan para petani di Sumbar.
“Jelas kami ucapkan terima kasih dan mengapresiasi kedatangan adik-adik untuk menyampaikan tuntutan dan menyampaikan aksi secara damai. Saya juga berterima kasih kepada adik-adik karena sudah mau menyampaikan kepeduliannya terhadap nasib rakyat sumbar saat ini, terutama petani,” katanya.
Dia mengatakan sudah mendengar semua tuntutan yang disampaikan BEM SB. Hansastri berjanji akan menyampaikan langsung tuntutan itu ke Gubernur Sumbar.
Selain itu, Hansastri juga menjanjikan untuk memfasilitasi pertemuan mahasiswa dengan Gubernur Mahyeldi dalam jangka waktu 7×24 jam.
Seluruh tuntutan mahasiswa, menurutnya sejalan dengan program-program yang telah disusun pemerintahan Mahyeldi-Audy.
“APBD kita ada Rp6 triliun lebih dan di sektor pertanian kita telah anggarkan 10 persen. Artinya ada Rp600 miliar lebih yang dianggarkan untuk pertanian,” ungkapnya.
Namun dia mengakui untuk masalah penyuluh pertanian di Sumbar jumlahnya memang masih kurang. Saat ini pemerintah daerah telah melakukan berbagai perbaikan untuk membantu meningkatkan kualitas petani di Sumbar.
“Untuk penyuluh kami akui masih kurang, namun saat ini kita telah meminta penyuluh dari lembaga swadaya untuk mencukupinya,” katanya. (*)
Berita Terkait: Nasib Petani Tak Diperhatikan Pemprov, Mahasiswa Bakar Orang-orangan Sawah di Depan Kantor Gubernur Sumbar
Editor: RF Asril