Mahyeldi dalam kesempatan itu menyambut baik usulan komunitas ojol untuk membuat aplikasi serupa yang berbasis di Sumbar.
“Hal ini akan menguntungkan para ojol, apalagi sekarang perusahaan aplikator banyak sekali potongan komisinya. Itu sangat merugikan para pelaku ojol dan konsumen,” ucap Mahyeldi.
Mahyeldi kemudian menginstruksikan kepada Dinas Kominfo Sumbar untuk berkoordinasi dalam pengembangan aplikasi ojol di Sumbar.
Kepala Dinas Kominfo yang diwakili Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Indra Sukma mengatakan terkait inovasi aplikasi pihaknya akan berkoordinasi dengan tim IT untuk mencoba pengembangan aplikasi ojol tersebut.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Heri Nofiardi mengatakan jika Sumbar punya aplikasi yang dikelola Kominfo atau BUMD, maka potongan-potongan tarif yang cukup banyak tersebut bisa diminimalisir.
“Seperti Aplikasi Ojek Online Karya Anak Nagari (AJO), yang sekarang sudah terhenti. Sekarang harus kita buat lagi aplikasi semacam itu, agar kawan-kawan driver ojol ini bisa mendapat keuntungan dari tarif biaya layanan dan biaya pemesanan yang selama ini biaya tersebut langsung diterima oleh pihak aplikasi, para driver hanya menerima biaya transportasi saja,” ucapnya. (*)
Editor: RF Asril