Kemudian terkait kericuhan yang terjadi, Elvy menyebut itu akibat provokasi yang dilakukan IMA. Awalnya pengembang meminta IMA secara baik-baik menyelesaikan kewajibannya, minimal bertemu untuk bermusyawarah.
Karena permintaan itu tak kunjung dipenuhi, maka pengembang meminta sejumlah orang membuka seluruh pintu rumah tersebut.
“Nah mereka ini datang untuk membuka pintu rumah dengan membawa linggis. Datang baik-baik malah diteriakin maling oleh IMA dan suaminya. Mereka juga dihadang dengan golok sehingga membuat orang-orang tersebut spontan emosi dan menendang pintu,” ujarnya.
“Potongan video saat menendang pintu itu yang diviralkan, padahal lengkapnya 45 menit. Tidak ada penganiayaan. Polresta Padang juga tidak melanjutkan kasus penganiayaan yang dilaporkan IMA karena memang tidak ada penganiayaan,” imbuhnya.