Sumbarkita – Debat publik calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang berlangsung sengit pada Sabtu (28/10) di Hotel Mercue Kota Padang, membahas sejumlah isu strategis, seperti ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.
Moderator, Oktafril Febriansyah, mengajukan pertanyaan pertama yang menguji visi pasangan calon (Paslon) terkait penggunaan transportasi umum ramah lingkungan dan pemanfaatan teknologi smart city.
Paslon nomor satu, Fadly-Maigus, menyatakan bahwa pihaknya akan menjadikan smart mobility sebagai bagian dari konsep kota pintar di Padang. Menurut Fadly, saat ini terdapat dua moda transportasi utama, yakni Trans Padang dan angkutan kota sebagai transportasi sekunder.
Ia ingin agar kedua moda ini dapat naik kelas dan memberikan pelayanan yang lebih nyaman bagi masyarakat.
“Kami ingin agar Trans Padang dan angkutan kota sama-sama nyaman dan melayani masyarakat dengan baik. Dengan bantuan aplikasi digital, masyarakat akan tahu jadwal transportasi secara real-time dan keberadaan armada yang tepat waktu,” ujar Fadly.
Lebih lanjut, Fadly menambahkan bahwa teknologi digital ini juga akan memungkinkan pemerintah memantau emisi kendaraan, sehingga upaya menjaga kelestarian lingkungan dapat berjalan efektif.
Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi dan penegakan peraturan daerah sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan tersebut.
Iqbal-Amasrul Soroti Kesenjangan Digital
Paslon nomor dua, Iqbal-Amasrul, menyoroti tantangan yang dihadapi lansia dan masyarakat kurang familiar dengan teknologi digital. Menurut Iqbal, inovasi transportasi berbasis teknologi harus tetap inklusif dan mempertimbangkan masyarakat yang kurang paham digital, terutama lansia.