Sumbarkita – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI resmi mengumumkan jadwal dan tema Debat Pilpres 2024. Nantinya ada lima kali debat tanpa ada debat khusus calon Wakil Presiden (Cawapres).
Format debat capres ini berbeda dengan debat-debat Pilpres sebelumnya. Di tengah perubahan tersebut, publik pun mulai bertanya, jangan-jangan perubahan debat capres ini merupakan pesanan dari istana.
Menanggapi hal itu, Aktivis 98 sekaligus Direktur Eksekutif Migrant Watch, Aznil Tan mengatakan, diduga perubahan format debat Pilpres 2024 ini memang berbau pesanan dari Presiden Jokowi.
“Patut diduga, itu akal-akalan KPU saja yang berpihak kepada anak penguasa Jokowi yang ikut dalam kompetisi Pilpres 2024. Format debat sekarang sangat kental berbau pesanan dari pihak istana,” kata Aznil Tan dalam keterangannya, Sabtu (2/12/2023).
Menurut Aznil, kuat diduga format debat itu dirubah demi untuk mengamankan nasib Gibran Rakabuming Raka agar tidak dipermalukan di hadapan publik ketika debat cawapres itu diadakan.
“Ya agar anaknya tidak dipermalukan di depan publik. Kita tahu sama tahulah modusnya,” tuturnya.
Aznil Tan menilai, perubahan format debat tersebut akan semakin membuat terpuruk demokrasi.
Karena publik pasti menduga perubaha format debat itu menjadi bukti makin kentalnya praktik politik dinasti dan nepotisme yang dilakukan Presiden Jokowi.