Sumbarkita – Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi topik hangat dalam debat publik calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang, Sabtu (26/10).
Dalam sesi ini, Paslon 03 Hendri Septa-Hidayat mendapat pertanyaan soal strategi dalam meningkatkan PAD Kota Padang tanpa membebani masyarakat.
Menjawab hal itu, petahan Hendri Septa, membanggakan peningkatan PAD di masa jabatannya yang naik dari Rp500 miliar pada 2022 menjadi Rp654 miliar pada 2023. Hendri mengklaim kenaikan ini sebagai hasil penerapan sistem tapping box di restoran, hotel, dan tempat wisata.
Ia menargetkan PAD mencapai Rp700 miliar pada 2024 dengan kebijakan yang tidak membebani masyarakat.
Wakilnya, Hidayat menambahkan bahwa pengelolaan aset daerah dapat dimaksimalkan melalui skema kerja sama dengan pihak swasta.
“Ini untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, sehingga tidak perlu menggunakan APBD untuk biaya operasional,” kata Hidayat.
Fadly: PAD Underperformed dan Belum Capai Target
Paslon 01, Fadly-Maigus, menyanggah klaim tersebut dan menyebut bahwa pencapaian PAD Kota Padang selama lima tahun terakhir masih di bawah target (underperformed).
Menurut Fadly, walaupun sudah disesuaikan dalam perubahan APBD, realisasi PAD tidak pernah mencapai 100%.
“Pemerintah harus benar-benar bersih dan membuka diri terhadap investasi,” ujar Fadly.