PADANG, SUMBARKITA – Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM berdampak bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sumbar. Pengusaha rintisan di Sumbar mengeluh, lantaran mereka baru akan berangsur pulih setelah dua tahun dihantam pandemi.
Salah seorang pegiat UMKM yang bergerak di bidang pengolahan kopi di Pesisir Selatan, Sulthan Indra mengatakan, kenaikan BBM amat berdampak bagi sektor usaha yang digelutinya.
“Kenaikan BBM tentu sangat berpengaruh, sebab penggilingan kopi yang sudah di-roasting itu menggunakan mesin yang berbahan bakar Pertalite,” katanya kepada Sumbarkita.id, Rabu (7/9/2022).
“Tentu saja ini berdampak pada naiknya biaya produksi. Bukan hanya saya, banyak pengusaha olahan kopi yang mengeluhkan hal ini juga,” sambung Sulthan.
Sulthan menambahkan, ia baru merintis usaha ini saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Pembatasan kegiatan yang diberlakukan pemerintah saat itu membuat sulitnya pelaku UMKM memasarkan produk-produk yang dihasilkan.
“Dulu saya merintis usaha ini di masa pandemi, sekarang sudah dihadapkan dengan kenaikan BBM,” ujarnya.
Kenaikan BBM juga membuat Sulthan dilematis. Ia khawatir jika harga kopi dinaikkan tentu akan berefek kepada turunnya penjualan.
“Solusi menaikkan harga tentu bukan hal yang efektif. Konsumen pasti akan kaget dan efeknya penjualan akan berkurang,” ucapnya.