Sumbarkita – Cuaca ekstrem di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) diprediksi akan berlangsung hingga akhir tahun 2024.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena ini termasuk ancaman bencana banjir lahar dingin atau galodo bagi warga yang tinggal di jalur aliran sungai dari Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
Kepala BMKG BIM, Desindra Deddy Kurniawan mengimbau masyarakat Sumbar untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
Menurutnya, kondisi ini dipicu oleh fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik ekuator bagian tengah, yang berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Sumbar.
“Kami memasuki awal musim hujan, dan dengan adanya La Nina, beberapa wilayah di Indonesia, khususnya Sumatera Barat, akan mengalami peningkatan curah hujan yang signifikan,” ujar Desindra Deddy Kurniawan dalam keterangannya, dikutip Jumat (8/11).
Dampak dari La Nina, meskipun tidak secara langsung mengenai Indonesia, namun efeknya yang meningkatkan curah hujan bisa menyebabkan kondisi cuaca ekstrem seperti angin kencang, petir, hujan es, dan potensi puting beliung.
Desindra menjelaskan lebih lanjut bahwa masyarakat, khususnya yang berada di jalur aliran sungai Gunung Marapi, perlu waspada terhadap potensi galodo yang bisa terjadi tiba-tiba.
“Masyarakat yang berada di bantaran sungai, khususnya sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi, harus ekstra waspada terhadap potensi banjir bandang dan galodo,” tegasnya.