SUMBARKITA.ID — Muhammad Rozi (29), pelaku pembunuhan berencana terhadap mantan pacarnya bernama Siti Nur Fadillah (20) warga Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman mengungkapkan motif penembakan yang dilakukannya.
Rozi mengaku sebenarnya ia tak tega menembak pujaan hatinya tersebut.
“Sebenarnya saya tak tega menembak Dila. Sebelum menembaknya saya menangis karena saya tau pasti ia akan kesakitan. Dan saya terpikir rasa iba,” ungkap Rozi pada Sumbarkita di Mapolres Pariaman, Kamis (27/4/2023).
Rozi melanjutkan, karena dorongan sakit hati kepada keluarga korban yang menolak hubungan mereka dan menjodohkan korban dengan orang lain membuat ia gelap mata.
“Sakit hati saat memikirkan itu, padahal hubungan kami sudah cukup lama dan sudah jauh. Entahlah, saya tembak juga ia sambil menangis, ” kata Rozi.
Sebelum pelatuk senjata Air Gun Kaliber 8 mm ditekannya, Rozi sempat mengirim chat lewat Whatsapp kepada korban.
“Saya chat, hati-hati karajo sayang, beko luko lo baliak (hati-hati kerja sayang, nanti luka lagi),” ungkapnya.
Saat itu, korban membalas chat pelaku dengan menulis kalimat balasan.
“Dibalasnya dengan kalimat, iyo sayang (iya sayang), ” kata Rozi menyebutkan isi balasan chat tersebut.
Saat chating itu, pelaku tengah mengamati korban sedang istirahat di pondok-pondok sawah.
“Saya amati dari atas bukit aktifitasnya. Usai Dila istirahat dan saat merontokan padi saya tembak bagian ketiak sebelah kanan, ” kata Rozi.
Sementara menurut polisi jarak pelaku menembak korban sekitar 50 meter. Korban menembak dengan posisi jongkok.
“Dua butir peluru yang saya bawa. Satu lagi terjatuh saat saya berjalan usai menembak Dila, ” ujarnya.
Pelaku juga mengakui bahwa niat untuk membunuh korban sudah ada semenjak dua pekan lalu.
Untuk diketahui juga, saat ini jasad Dila tengah diotopsi di RS Bhayangkara Padang untuk mengeluarkan satu butir peluru di bagian perut. ***