SUMBARKITA.ID — TikTok adalah aplikasi media sosial paling populer saat ini, khususnya untuk pengguna usia muda termasuk anak-anak beranjak remaja. Untuk melindungi pengguna yang masih belia, TikTok memperkenalkan sistem peringkat supaya mereka tidak terpapar konten dewasa.
Sistem baru yang diperkenalkan TikTok diberi nama Content Levels. Fitur ini rencananya mulai meluncur ke perangkat pengguna dalam beberapa pekan ke depan.
Content Levels akan menetapkan klasifikasi konten yang beredar di TikTok berdasarkan kelompok usia, seperti sistem yang diberlakukan untuk film, serial televisi, dan gim video. Sistem buatan TikTok akan memberikan skor “kedewasaan” yang kemudian akan menjadi dasar klasifikasi tiap konten
TikTok menegaskan bahwa konten “dewasa” dilarang di platformnya. Sistem klasifikasi bertujuan untuk menyaring konten lain yang mengandung “tema kompleks atau peristiwa di dunia nyata yang ditujukan untuk pemirsa berusia dewasa”.
Dalam beberapa pekan ke depan, TikTok akan memperkenalkan Content Levels versi awal yang didesain untuk mencegah peredaran konten bertema dewasa ke pengguna usia 13 tahun hingga 17 tahun.
Video dengan tema dewasa, contohnya yang dinilai terlalu menakutkan atau intens untuk pengguna remaja, akan dikenakan skor “kedewasaan” sehingga tidak akan terdistribusi ke akun pengguna yang belum berusia 18 tahun.
Ke depannya, sistem ini akan diterapkan ke seluruh komunitas. Bukan hanya ditujukan untuk pengguna remaja. Adapun, skor kedewasaan akan diberikan oleh moderator Trust and Safety kepada konten yang popularitasnya meningkat atau berdasarkan laporan pengguna.
TikTok juga sedang menggarap fitur yang memberikan pengguna keleluasaan untuk menyaring konten yang dilihat, berdasarkan rating atau hashtag.
Dilansir CNBCIndonesia, sebelumnya, menurut Tech Crunch, TikTok menyatakan kreator konten juga bisa memberikan rating secara mandiri. Namun, belum ada perkembangan dalam rencana ini. (*)