Ketahuilah, kata Andi lagi, gaya Pemko Pariaman sebelum ini cocok dengan pepatah yang mengatakan besar pasak daripada tiang, padahal kemampuan pendapatan mereka tidak memadai.
“Banyak kegiatan yang dibuat tanpa manajemen keuangan yang bagus sehingga utang membengkak. Banyak program yang dibuat asal-asalan dan tergesa-gesa,” katanya.
Kalau bisa, ujarnya, anggaran belanja itu harus sesuai dengan kemampuan daerah, supaya tidak ada lagi defisit yang akhirnya menumpuk hutang.
Sebagai Ketua DPRD periode 2019-2024, Andi mengaku meninggalkan sejumlah catatan yang mengecewakan.
“Salah satu catatan itu terkait pembangunan masjid terapung yang sudah dianggarkan sesuai kebutuhan, namun tetap tidak terealisasi,” pungkasnya.