PADANG, SUMBARKITA — Sepanjang Januari hingga Juli 2022 setidaknya tercatat 101 kasus campak yang terjadi di Kota Padang. Rendahnya capaian imunisasi diduga menjadi penyebab.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati mengatakan 101 kasus campak tersebar di 8 kelurahan yakni Korong Gadang, Balai Gadang, Pondok, Purus, Kuranji, Air Tawar Timur dan Koto Luar Pauh.
“Dari 276 kasus dengan gejala klinis yang sama, setelah kita periksa di laboratorium ada 101 kasus campak di Kota Padang,” kata Srikurnia Yati, Jumat (29/7/2022).
Tingginya kasus campak di Padang berbanding lurus dengan masih rendahnya capaian imunisasi vaksin MR atau Measles and Rubela untuk anak umur 9 bulan sampai anak berumur di bawah 15 tahun.
Ia mengungkap rendahnya capaian imunisasi ini disebabkan karena masih enggannya orang tua untuk mengimunisasi anaknya.
”Persepsi orang tua dengan imunisasi menambah penyakit anaknya adalah pemahaman yang salah,” katanya.
“Padahal, dengan imunisasi bisa menciptakan kekebalan bagi anak-anak, sehingga kasus campak dan rubella bisa ditekan,” imbuhnya.
Srikurnia menjelaskan efek samping pasca imunisasi MR sangat kecil. Kasus yang dijumpai biasanya bengkak di bekas imunisasi dan demam.
Demamnya pun bisa diobati dengan paracetamol. Kalau bengkak bisa dikompres dengan air hangat atau air biasa.
“Biasanya hari kedua hilang. Campak ini bisa menyebabkan kematian. Itu yang kita takutkan,” jelasnya.
Sebab demikian, ia berharap orangtua yang mempunyai anak berumur 9 bulan sampai di bawah 15 tahun agar segera melakukan imunisasi terhadap anak-anak di fasilitas kesehatan yang ada di Kota Padang. (*)