Sumbarkita – Riko Antoni yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan lapangan tenis indoor di Dinas PUPR Kabupaten Pasaman Barat Tahun Anggaran 2018 ditangkap pada Rabu (5/2) pukul 10.30 WIB.
Riko ditangkap di Kota Batam, Kepulauan Riau oleh Tim Satgas Intelijen Reformasi dan Informasi (Siri) Kejaksaan Agung (Kejagung) RI dan tim Intelijen Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat (Sumbar) serta Tim Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Pasaman Barat.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sumbar, Rasyid menyampaikan Riko merupakan pihak yang menerima pengalihan pekerjaan atau subkontraktor secara melawan hukum.
Ia membeberkan dalam kegiatan pembangunan lapangan tenis indoor itu terdapat kekurangan volume pekerjaan dan deviasi atau penyimpangan pekerjaan sehingga menimbulkan kerugian bagi negara sebesar Rp421.778.752,24.
Rasyid menjelaskan penyidikan kasus ini dimulai pada 2021, selama proses tersebut Riko sebanyak tujuh kali mangkir dari pemanggilan dan pemeriksaan ke Kejari Pasaman Barat. Belakangan diketahui bahwa Riko telah melarikan diri ke Kota Batam.
“Usai penangkapan itu, Riko diperiksa oleh Tim Penyidik Kejari Pasaman Barat di Kejati Sumbar. Ia kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini ditahan di Rutan Kela II Anak Air Padang selama 20 hari ke depan,” ujarnya yang dikutip pada Kamis (6/2).
Rasyid mengungkapkan Riko terjerat Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 18 UU RI No.31 Tahun 1999 yang telah ditambah dan diubah dengan UU RI No. 20 Tahun 2021 tentan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Kemudian, subsidair Pasal 3 Jo Pasal 18 UU RI No.31 Tahun 1999 yang telah ditambah dan diubah dengan UU RI No. 20 Tahun 2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.