“Kurang taratik. Seharusnya kami sebagai warga diberitahu, diajak duduk membicarakan ini. Ini tidak, mereka dengan arogannya masuk seperti itu,” jelas Ajo Naih.
Penolakan warga itu, kata Ajo Naih, beralasan. Warga khawatir keberadaan tambak udang dapat mencemari ekosistem laut dan juga dapat menimbulkan penyakit seperti gatal-gatal bagi masyarakat yang tinggal di sekitar tambak.
Ratusan warga yang terdiri dari pemuda, tokoh masyarakat, dan ketua pemuda setempat pada malam itu sengaja menunggu mobil untuk mengangkut alat berat tersebut keluar dari kawasan mereka.
Sekitar pukul 00.10 WIB, armada pengangkut alat berat sampai di lokasi. Alat berat dinaikan ke atas armada itu dan diangkut kembali ke Padang.
Seiring dengan telah perginya alat berat, warga pun membubarkan diri. Sebelumnya, di lokasi itu juga hadir beberapa anggota Polsek Sungai Limau yang berusaha meredam emosi warga sehingga suasana kondusif dan terkendalikan. (*)
Editor: RF Asril