Limapuluh Kota – Pemerintah Nagari Situjuah Batua Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) menyayangkan minimnya perhatian Anggota DPRD Provinsi Sumbar terhadap sejarah Peristiwa Situjuah. Anggota DPRD yang dimaksud adalah yang berasal dari daerah pemilihan (dapil 5) Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
Peristiwa Situjuah adalah peristiwa sejarah di Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari Kabupaten Limapuluh Kota yang diperingati setiap tanggal 15 Januari. Peristiwa Situjuah yang terjadi pada 15 Januari 1949 adalah aksi penyerangan Belanda terhadap para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Wali Nagari Situjuah Batua DV. Dt. Tan Marajo menyebut ada enam Anggota DPRD Sumbar dari daerah pilihan (dapil) Payakumbuh & Limapuluh Kota.
“Enam orang Anggota DPRD Sumbar terkesan tidak peduli dengan sejarah Peristiwa Situjuah. Tidak satupun dari mereka menganggarkan pokirnya untuk kegiatan Peringatan Situjuah ini,” kata DV. Dt. Tan Marajo di Kantor Wali Nagari Situjuah Batua, Minggu (14/01/2024) malam.
Menurutnya, peristiwa Situjuah adalah ruhnya Situjuah. Semestinya anggota DPRD dari dapil ini memperhatikan dan peduli dengan sejarah-sejarah di dapilnya.
“Jangan hanya membawa visi-misi, tolong perhatikan juga sejarah. Saya setuju dengan 6 orang anggota DPRD Sumbar dapil 5 ini, dengan pokirnya untuk pembangunan. Cuman sangat disayangkan tidak satupun diantara mereka yang peduli sejarah,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Situjuah Batua Deni Ubaidailah Dt. Rajo Di Rajo.