“Caranya dengan menusuk perut korban menggunakan pisau dan membuangnya ke jurang di daerah Talawi Sawahlunto, Sumatera Barat,” ungkap Afrizal kepada wartawan, Sabtu (30/3).
Adapun kasus ini terungkap bermula dari kecurigaan keluarga lantaran Iwan hilang tanpa kabar sejak mengikuti pendidikan. Selama lebih dari setahun, keluarga mengira Iwan telah menjadi pasukan khusus Marinir.
Karena tak kunjung menerima kepastian perihal keberadaan Iwan, pihak keluarga lalu melapor ke Komandan Posal Lahewa pada Senin (25/3/2024). Hasil pemeriksaan, terungkap bahwa Serda Adan dibantu Alvin ternyata telah membunuh Iwan.
Korban ditusuk di bagian perut dengan menggunakan pisau sebanyak 3 sampai 4 kali di daerah Talawi Sawahlunto. Kemudian mayatnya dibuang di jurang dangkal dekat dengan lokasi penusukan.
Tak hanya menghabisi nyawa Iwan, pelaku juga menguras harta keluarga korban selama setahun lebih kurun waktu 2022 hingga 2023.
“Serda AAM sempat menjanjikan keluarga korban bisa membantu untuk meloloskan tanpa tes dengan imbalan uang Rp 200 juta lebih,” sebut Afrizal.