Sumbarkita – Beredar surat dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat (Sumbar) yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto. Dalam surat tersebut, LKAAM berencana akan memberikan gelar adat kehormatan.
Surat bernomor 088/LKAAM-SB/2025 itu tertanggal 30 Januari 2025 dan dituju kepada Presiden Prabowo. Berikut isi lengkap dari surat yang di posting oleh akun Instagram Reporter Minang pada Senin (19/2).
“LKAAM merupakan organisasi Adat di Sumatera Barat yang beranggotakan Niniak Mamak, Penghulu Kaum, Datuak-Datuak tokoh Adat se Minangkabau yang terbentuk sejak tahun 1966, sangat peduli dan mendukung semua program Bapak Presiden dalam memajukan serta membangun bangsa Indonesia yang besar ini. Terutama program Makan Bergizi Gratis (MBG), perang melawan korupsi, keberpihakan kepada rakyat kecil, dan lain-lain.
Wujud dukungan tersebut, jika Yang Mulia berkenan, kami berencana dan telah bersepakat melalui azaz musyawah dan mufakat seluruh pemangku tokoh adat, akan memberikan gelar adat kehormatan dari Minangkabau kepada Yang Mulia Bapak Presiden Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.
Sebagai informasi, dukungan langsung kami kepada Yang Mulia, disamping karena program-proram Yang Mulia sangat pro rakyat, disamping itu juga karena didasarkan kepada aspek historis. Tidak dapat dipungkiri, bahwa secara emosional, kami rakyat Sumatera Barat sangat menghormati dan terikat dengan sosok Bapak Prof. Soemitro Djojokoesoemo sejak tahun 1957. Bersama dengan Bung Hatta, Bapak Prof. Soemitro mendukung penuh terhadap perjuangan rakyat Sumbar yang kala itu memperjuangkan Otonomi Daerah (PRRI).
Di saat Bapanda Prof. Soemitro berjuang menumpas komunis di Sumatera Barat, Yang Mulia Bapak Presiden juga ikut mendampingi beliau. Dalam artian, masa kecil Yang Mulia Bapak Presiden pernah dihabiskan di Minangkabau.
Dalam tatanan budaya di Ranah Minang, jika seseorang telah pernah tinggal dan meminum air dan makan dari hasil tanah di Minangkabau, maka secara budi dia sudah menjadi bahagian dan merupakan salah seorang tokoh orang Minangkabau itu sendiri.