Sementara itu, ia tidak bisa memprediksi bila adanya gesekan bahan peledak yang terjadi.
Pangdam Jaya Hasan menduga kimia yang terkandung dalam bahan peledak yang kedaluwarsa itu menjadi labil.
“Tapi tidak bisa memprediksi gesek-gesekan yang terjadi, tingkat kelabilan dari masing-masing yang mungkin menyebabkan ledakan,” kata dia.
Ia mengungkapkan, jumlah peluru yang ada di gudang tersebut berjumlah 160.000 jenis amunisi, hingga saat ini belum ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian itu.
Hasan menambahkan, api baru dapat benar-benar dipadamkan pada 03.45 WIB Minggu, 31 Maret 2024.
Peristiwa tersebut pun terekam dan viral di media sosial yang memperlihatkan api berkobar besar dan terjadi sejumlah ledakan.
Bahkan, warga yang tinggal di dekat lokasi mengaku menemukan pecahan granat.
Lihat postingan ini di Instagram