Sumbarkita – Tahun baru masehi merupakan salah satu perayaan yang paling populer dan meriah di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah dan asal mula hingga 1 Januari dirayakan sebagai tahun baru masehi?
Tahun baru masehi dirayakan setiap tanggal 1 Januari, sebagai awal dari kalender Gregorian yang digunakan oleh sebagian besar negara di dunia.
Dirangkum dari berbagai sumber, sebelum kalender Gregorian diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582, sebagian besar negara di Eropa menggunakan kalender Julian yang dibuat oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM.
Kalender Julian menetapkan tanggal 1 Januari sebagai awal tahun baru, karena pada tanggal tersebut terjadi perubahan jabatan para pejabat publik di Roma. Namun, kalender Julian memiliki kekurangan, yaitu terdapat selisih sekitar 11 menit antara tahun kalender dan tahun matahari.
Selisih ini menyebabkan kalender Julian menjadi mundur sekitar 3 hari setiap 4 abad. Akibatnya, perhitungan tanggal penting, seperti Paskah, menjadi tidak akurat dan tidak sesuai dengan pergerakan matahari dan bulan.
Untuk mengatasi masalah ini, Paus Gregorius XIII mengeluarkan sebuah dekrit yang mengubah kalender Julian menjadi kalender Gregorian. Kalender Gregorian menghapus 10 hari dari kalender Julian, sehingga tanggal 4 Oktober 1582 menjadi tanggal 15 Oktober 1582.
Kalender Gregorian juga menambahkan aturan bahwa tahun kabisat hanya terjadi pada tahun yang habis dibagi 4, kecuali jika tahun tersebut juga habis dibagi 100, tetapi tidak habis dibagi 400. Dengan demikian, kalender Gregorian lebih akurat dan sesuai dengan tahun matahari.