“Namun ketika pandemi selesai, objek wisata yang sempat viral itu satu persatu mulai sepi, bahkan ada yang tutup,” katanya.
Abdi mengatakan, manajemen destinasi tidak semata suatu kelemahan masyarakat sebagai pengelola. Karena itu mesti ada campur tangan pemerintah, hingga destinasi tersebut bertahan dan berkembang.
“Beberapa daerah yang jadi viral, pemerintah harus intervensi, bentuknya apa tidak harus semua berada di dinas pariwisata,” sebutnya.
Ia menegaskan jika terkait pengembangan seni tradisi, menurutnya dinas pendidikan kebudayaan bisa turun di sana.
“Jika soal pengembangan UMKM silakan OPD terkait, seperti Dinas Koperasi dan UMKM, jika terkait pemasaran bisa sama Disperidag,” kata Abdi sebagaimana diberitakan Antara, Sabtu (14/10).
Menurutnya, Dinas Pariwisata bisa hadir di bagian akhir yang melakukan pengemasan dan menjual potensi wisata tersebut. ***