Sumbarkita – Polda Sumatera Barat mengaktifkan Posko Disaster Victim Indentification (DVI) di posko evakuasi Marapi Batu Palano.
Kasubbiddokpol Biddokes Polda Sumbar, Eka Purnama Sari mengatakan, posko ini didirikan untuk mempermudah proses pencarian pendaki Gunung Marapi yang belum ditemukan termasuk untuk identifikasi korban meninggal dunia.
“Posko DVI dipusatkan untuk mengidentifikasi jenazah, kemungkinan ada jenazah yang rusak bisa diidentifikasi agar saat penyerahan jenazah tidak salah orang,” kata Eka Purnama Sari, Senin (4/12).
“Teknisnya petugas mengkompulir data antemortem, keluarga atau kerabat korban ditanyakan ciri-ciri khas dari korban untuk dicocokkan di Posko Antemortem yang ditetapkan ada di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi,” terangnya.
Ia mengungkap pencocokan data bisa berlangsung dalam satu hari jika semua data antemortem dipenuhi.
“Kalau jenazahnya tidak banyak rusak, dalam satu hari sudah bisa diserahkan sesuai data yang lengkap tentunya,” ujarnya.
Eka mengatakan pengambilan data diperinci seperti sampel DNA, pencocokan data identitas KTP, ijazah, foto atau properti korban sebelum melakukan pendakian Gunung Marapi.
Dia menyebut, sudah lebih 20 orang yang memberikan laporan terdiri dari beragam latar belakang baik keluarga inti, kerabat atau rekan satu kampus.
Sementara itu Direktur RSAM, Busril mengaku telah mempersiapkan secara maksimal sarana Posko Antemortem sesuai permintaan dari Polda Sumbar.
