SUMBARKITA.ID – Polemik kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang berimbas pada penumpukan truk dan kemacaten di SPBU di sebagian wilayah di Sumatra Barat (Sumbar) ditanggapi oleh pihak Pertamina.
Sebelumnya, Anggota DPR RI Guspardi Gaus menyebut kelanggkaan solar diduga karena Pertamina membatasi pasokan Solar di Sumatera Barat. Sementara itu, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar Herry Martinus mengatakan, tidak ada kelangkaan Solar di Sumbar, melainkan penggunaannya yang tidak terkendali.
Terkait itu, Unit Manager Commrel & CSR PT Pertamina Patra Niaga MOR I Sumbagut Taufikkurahman membantah pihak Pertamina membatasi pasokan Solar di Sumatera Barat. Menurut dia, kondisi di SPBU aman dan lancar.
“Tidak ada pembatasan BBM solar, kita menyalurkan sesuai kebutuhan masyarakat. Kondisi SPBU masih aman dan lancar,” kata Taufik, Rabu (22/12/21).
Taufik menambahkan berdasarkan informasi dari pengawas lapangan Pertamina di Sumbar, saat ini terdapat 117 SPBU yang menyediakan BBM Solar.
Namun Taufik tidak menanggapi ketika ditanyakebagaimana sikap Pertamina apabila ada SPBU yang menjual solar kepada Plat Merah Truk diatas roda 6 dan konsumen dengan jeriken.
Sebelumnya diberitakan, Anggota DPR RI Fraksi PAN mengkritik keras kebijakan Pertamina Patra Niaga yang membatasi kuota BBM Solar di wilayah Sumbar. Menurut Guspardi, tidak ada alasan bagi Pertamina membatasi pasokan solar karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Dirinya pun merasa prihatin saat menyaksikan hampir setiap hari antrian truk menimbulkan kemacetan di SPBU yang ada di Sumbar.
“Ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Jadi tidak ada alasan pertamina membatasi pasokan sesuai kebutuhan,” kata Guspardi, Rabu (22/11/2021).
Menurut Guspardi, jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan menimbulkan rentetan dampak negatif.
“Pemilik truk akan menyesuaikan cost (biaya). Artinya, ongkos akan naik dan tentunya harga barang juga akan naik. Kasihan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Sumbar Herry Martinus mengatakan, persoalan BBM Solar di Sumbar bukan masalah kelangkaan, namun penggunaannya yang tidak terkendali.
“Kendaraan yang tidak berhak masih banyak mengisi BBM subsidi. Truk di atas 6 roda juga ikut antri mengisi solar subsidi. Seperti truk pengangkut CPO, truk tambang, kendaraan proyek dan kendaraan industri lainnya,” kata Herry Martinus, Rabu (22/12/21).
Herry melanjutkan, jika penggunaan solar terkendali maka tidak akan ada antrean. Menurut dia, perlu tindakan tegas terhadap pengguna BBM yang melanggar aturan.
“Yang tidak berhak (menggunakan solar) harus ditindak. Penindakan tentu berada pada ranah penegak hukum,” ujarnya. (darlin/sk)