SUMBARKITA – Dengan adanya 23 aliran sungai yang mengalir kota Padang, maka tidak heran Banda Bakali atau sungai masih jadi lokasi favorit bagi sebagian besar masyarakat untuk jadi lokasi pembuangan sampah.
Pertumbuhan pemukiman warga di bantaran sungai jadi salah satu pemicu, banda bakali menjelma jadi tempat pembuangan sampah terpanjang di Padang.
Jangan heran saat melintas di ruas-ruas jalan pinggir sungai akan sering ditemukan tumpukan sampah berserakan atau terbawa arus. Warga membuang sampah saat pagi atau malam ke aliran sungai juga sudah jadi pemandangan lumrah.
Baca Juga : Sarana Dilengkapi, Tetapi DLH Padang Masih Temui Kendala di Lapangan
Kebiasaan membuang sampah di sungai ini juga diakui oleh Kepala DLH Kota padang Mairizon. Dirinya menjelaskan produksi sampah di Kota Padang mencapai 640 ton per hari. Dari jumlah tersebut, yang sampai ke TPAS Air Dingin hanya sekitar 500 ton per hari.
“Ada 2 asumsi hilangnya sampah ini. Pertama, sampah dikumpulkan oleh pemulung dan dikirim ke industri. Kedua, dibuang ke drainase, selokan dan sungai,” kata Mairizon beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Warga Padang Diduga Doyan Buang Sampah ke Sungai, Ini Penyebabnya
Pemerintah kota Padang sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengubah kebiasaan masyarakat. Mulai dari menyediakan becak motor pengakut sampah hingga menambah jumlah konteiner penampungan sampah.
“Saat ini sudah terdapat 127 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang tersebar di seluruh kecamatan dan kelurahan. Kita juga memiliki 155 unit kontainer yang ditempatkan di sejumlah titik,” terangnya.