SUMBARKITA – Menanggapi berita ancaman abrasi di Tiku, Kabupaten Agam pada beberapa waktu silam, Basril, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang menyampaikan masyarakat Padang juga harus berhati-hati terhadap ancaman abrasi.
“Kita di Padang juga harus tetap waspada 24 jam itu,” imbuh Basril ketika dihubungi Sumbarkita pada Kamis, (4/8/2022).
Menurutnya, faktor cuaca yang mempengaruhi laju arus pasang turut menjadi alasan masyarakat Padang dan Sumbar secara umum untuk ekstra hati-hati terhadap ancaman abrasi.
“Cuaca untuk wilayah Sumbar memang agak ekstrim, kadang hujan kadang badai. Hitungannya tidak 1 atau 2 hari, kadang kadang berubah. Dalam sehari bisa berubah-ubah,” paparnya.
Baca Juga : Khawatir Abrasi, Masyarakat Minta Pemerintah Serius Perhatikan Daerah Pesisir Pantai
Menurutnya, bahkan gelombang pasang di laut Padang masih tetap berkisar di antara 1,5 meter sampai 2,5 meter.
“Bahkan sekarang bisa mencapai 4 meter,” sambungnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat di wilayah pinggiran pantai harus ekstra hati-hati, terutama para nelayan.
Sementara itu, beberapa wilayah pantai di Padang sedikit berkurang risiko abrasinya karena keberadaan batu grib, seperti yang ada di kawasan Pasia Nan Tigo.
“Di Pasia Jambak lebih berisiko, karena tidak ada batu gribnya. Jadi, ketika gelombang pasang harus lebih waspada,” sebutnya.
Kendati begitu, ia menyebut masyarakat tidak perlu cemas berlebihan, cukup waspada dan tetap memantau kondisi sekitar.(*)
Editor : Putra Erditama