Sumbarkita- BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman menyebutkan fenomena angin Monsun Asia jadi pengaruh intensitas hujan tinggi di Sumatera Barat (Sumbar).
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorlogi Minangkabau, Yudha Nugraha menyampaikan, akibat angin tersebut, wilayah timur Sumbar mengalami curah hujan yang cukup tinggi.
“Adapun peningkatan intensitas hujan terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Pasaman,” ujarnya pada Rabu, 17 Januari 2024.
Kata dia, umumnya intensitas hujan yang tinggi terjadi pada siang hingga sore hari.
Menurut Yudha, pihaknya juga mencatat terjadinya pola pertemuan arus angin di sekitar Samudera Hindia atau wilayah Pesisir Barat Sumbar, yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan yang tinggi.
“Terutama ketika pagi menjelang siang,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, untuk tiga hari ke depan, peluang hujan deras berdurasi tiga hingga empat jam diperkirakan masih akan terjadi.
“Untuk itu, BMKG mengimbau agar masyarkat meningkatkan kewaspadaan karena adanya ancaman bencana hidrometeorologi yakni banjir dan longsor,” tuturnya.
Untuk diketahui, angin Monsun Asia adalah pergerakan angin saat matahari menuju bagian selatan pada Oktober sampai April 2024.
Fenomena ini perlu diwaspadai karena berpotensi membawa bencana seperti angin kencang dan puting beliung.