SUMBARKITA.ID – Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh diduga melakukan pemecatan sepihak kepada dua ASN berstatus Tenaga Harian Lepas (THL) pada akhir April 2022 atau sesaat sebelum libur lebaran silam.
Dua orang THL yang bernama Fabiolla Pascadilla (27) dan Fanrio Librata Tambunan (33) itu pun melawan.
Mereka berdua melaporkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh, Yunida Fatwa ke Ombudsman dan Komnas HAM Sumbar yang dikuasakan kepada orang tuanya, Jenita (50) pada Senin (13/6/2022).
Ditemui di Kantor Ombudsman, Jenita mengaku dua orang yang diduga dipecat secara sepihak oleh Disnakerperin adalah anak dan menantunya. Dua THL ini bekerja di UPTD P3R Disnakerperin Kota Payakumbuh.
“Dua orang yang dipecat Disnakerperin ini anak dan menantu saya,” ucap Jenita kepada SUMBARKITA.ID di kantor Ombudsman usai melaporkan Yunida Fatwa.
Jenita pun menjelaskan pemecatan kepada anak dan menantunya tersebut dilakukan secara lisan. Dimana pada tanggal 26 April 2022, Fanrio dipanggil oleh Yunida Fatwa untuk menghadap ke ruangannya.
Didalam ruangan, Yunida memerintahkan secara lisan kepada Fanrio untuk membuat surat pengunduran diri bersama istrinya. Alasan Yunida meminta hal demikian dikarenakan ada perintah dari atasan untuk memecat Fanrio dan Fabiolla.
“Pengakuan menantu saya, dia dan Fabiolla diminta untuk mundur sebagai THL atas perintah atasan dari buk kadis,” kata Jenita lagi.
Merasa tidak ada yang salah pada dirinya, Fabiolla dan Fanrio pun menolak untuk membuat surat pengunduran diri. Namun, hak-hak THL yang harusnya diterima sudah putuskan secara sepihak.
“Gaji dan hak lainnya sudah diputus begitu saja sejak 26 April 2022 kemarin,” ucapnya.
Perintah Yang Ketiga Kali
Dari versi Jenita, pemecatan anak dan menantunya dari Disnakerperin dikarenakan ada informasi sepihak dan tidak terkonfirmasi perihal pencemaran nama baik.
Dimana dalam informasi tersebut, disebutkan Jenita telah mencemarkan nama baik atasan Kepala Dinas Nakerperin. Hal inilah yang mendorong Yunida Fatwa mengambil langkah untuk meminta Fanrio dan Fabiolla membuat surat pengunduran diri.
“Saya dituduh telah menyebarkan berita bohong bahwa atasan buk kadis itu selingkuh. Padahal yang menuduh saya ataupun orang yang mendengarkannya tidak pernah mengkonfirmasi langsung kepada saya,” katanya.
Jenita Mengaku dirinya, anak dan menantunya telah menjadi korban atas fitnah tersebut. Alhasil, sekarang anak dan menantunya tidak memiliki pekerjaan. Padahal Fabiolla baru saja melahirkan anak dan tengah butuh biaya.
“kami ini korban fitnah dari orang tak bertanggung jawab. Dan atasan buk kadis pun malah menelan fitnah itu mentah-mentah tanpa mengkonfirmasi dulu kepada saya,” ucapnya.
Karena fitnah itulah, Fanrio dan Fabiolla diminta untuk membuat surat pengunduran diri. Bahkan perintah untuk mengintervensi tersebut sudah terjadi sejak masa jabatan Kadis Nakerperin sebelumnya, Wal Asri.
“Pak Wal Asri juga pernah mendapat perintah tersebut. Hanya saja Pak Wal Asri lebih arif. Ia mencoba mempertemukan saya dengan atasannya tersebut, agar fitnah tersebut bisa terkonfirmasi benar atau tidaknya. Hanya saja saat waktu yang ditentukan, atasannya membatalkan pertemuan karena ada kegiatan mendadak,” katanya.
Seiring waktu berjalan, Kadis Nakerperin berganti. Wal Asri digantikan Yunida Fatwa. Kemudian perintah itu pun estafet ke Yunida Fatwa. Tepatnya tanggal 20 Desember 2021, Yunida Fatwa memanggil Fabiolla dan menjelaskan ia tidak bisa lagi bekerja di Disnakerperin untuk masa kontrak tahun 2022.
Namun tanggal 27 Desember 2021, Fabiolla dipanggil lagi ke ruangan Yunida Fatwa. Kali ini Yunida menyampaikan permintaan maaf atasannya karena fitnah tersebut tidak benar. Akhirnya kontrak kerja Fabiolla untuk tahun 2022 pun diperpanjang.
Namun, perintah tersebut kembali diberikan pada April 2022. Perintah itu turut menyasar ke Fanrio yang merupakan Suami Fabiolla.
“Awalnya hanya ditujukan kepada anak saya saja. Sekarang menantu saya juga kena,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh, Yunida Fatwa yang dikonfirmasi SUMBARKITA.ID enggan berkomentar perihal pelaporan dirinya tersebut.
“Saya lagi puasa dan mau menyiapkan makanan untuk berbuka,” ucap Yunida kepada SUMBARKITA.ID sembari menutup seluler pada Senin sore. (angga)
Editor : Hajrafiv Satya Nugraha