SUMBARKITA.ID — Pakar Komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menyebut ada kekuatan besar di balik penolakan penahanan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS).
Ia menyebut penolakan itu tergambar dari berbagai aksi sekelompok massa di daerah yang menuntut agar HRS dibebaskan.
Ade Armando mengaitkan aksi penolakan tersebut dengan penyerangan beberapa kantor polisi di sejumlah daerah.
Bahkan, kata Ade, ada dua anggota DPR yang siap menjadi penjamin untuk pembebasan HRS.
“Saya yakin di belakang ini ada kekuatan raksasa yang menjadi master mind. Gerakan semacam ini bisa disebut sebagai psychological operation,” kata Ade Armando dalam video yang dikutip dari chanel YouTube Cokro TV, Rabu (16/12/2020).
Dalam video berjudul “Mereka Berkomplot Menuntut Rizieq Tidak Ditahan” itu, Ade Armando menegaskan bahwa aksi itu dilakukan untuk memainkan psikologis masyarakat.
“Rangkaian peristiwa diadakan sedemikian rupa untuk mengganggu suasa psikologis masyarakat,” sambung Ade Armando.
Ia menyebut, sasaran dari rangkaian peristiwa itu yakni perasaan, emosi, keyakinan, dan persepsi masyarakat tentang pemerintah, HRS, dan penembakan laskar FPI.
Menurut Ade, mereka terus menyebarkan narasi yang berulang-ulang untuk mendeligitimasi penangkapan HRS dan anggota FPI.
Ade Armando menyebut Rocky Gerung, Refly Harun, dan Ustadz Abdul Somad atau UAS turut memainkan psikologis masyarakat.
“Abdul Somad misalnya membawa-bawa ayat Alquran yang menyatakan bahwa barang siapa membunuh seorang manusia, dia sama saja membunuh semua manusia. Dia juga menyatakan para pembunuh tersebut akan masuk neraka,” kata Ade.
“Tentu saja Somad memanipulasi ayat Alquran tersebut, dengan menghilangkan bagian pentingnya,” sambung Ade.
Dalam Alquran, kata Ade, tidak ada larangan untuk membunuh mereka yang membawa kerusakan di muka bumi.
“Tapi tentu saja Somad sengaja tidak jujur. Dia sedang berusaha memainkan suasana psikologis umat Islam,” ucapnya.
“Karena itu, dia harus mengatakan bahwa tewasnya laskar FPI yang menyerang polisi adalah tindakan biadab yang akan mengantar para polisi masuk neraka,” tandas Ade Armando.
Sebelumnya, video Ustadz Abdul Somad atau UAS viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit 48 detik itu, UAS mengatakan bahwa membunuh satu orang sama saja dengan membunuh semua orang.
Ia juga menyebutkan bahwa membunuh orang beriman, maka balasannya adalah neraka jahanam.
“Siapa yang membunuh satu orang maka dia sama seperti membunuh semua orang. Dan siapa yang membunuh orang beriman, maka balasannya adalah neraka jahanam,” ucap UAS. (dj/sk)