SUMBARKITA.ID — Polemik dualisme kepemimpinan Partai Demokrat antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan KSP Moeldoko makin panas saja. Terbaru, Kongres Luar Biasa yang diselenggarakan kubu Moeldoko disebut abal-abal. Pasalnya ada beberapa peserta KLB di Deli Serdang Sumatera Utarayang merupakan kader partai lain.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron. Ia mencontohkan seorang peserta KLB bernama Eddy Saputra dari provinsi Aceh. Berdasarkan temuan Demokrat, Eddy membantah akan memimpin Demokrat Bireun, karena ia bukan kader Demokrat.
“Yang bersangkutan mengatakan tidak benar kalau yang bersangkutan akan memimpin Partai Demokrat Bireun karena yang bersangkutan ternyata sudah menjadi kader partai lain,” ucapnya saat konferensi pers di DPP Demokrat, Jumat (12/3).
Contoh lainnya adalah peserta KLB bernama Daday Hudaya. Ia diketahui saat Pileg lalu menjadi caleg dari Partai Gerindra. Selain itu, ada juga peserta bernama Ilal dan Samad yang mewakili NTB sudah menjadi kader partai lain.
“Saya kira contoh-contoh lainnya banyak, kami dapat banyak data yang tak dihadirkan kesempatan ini,” kata Herman.
Herman menyatakan, mereka-mereka yang bukan kader Demokrat dijanjikan uang Rp100 juta untuk ikut dalam KLB yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
“Mestinya didalami apa darimana dan uang siapa yang tentu motif-motif ini akan diterangkan oleh para saksi yang hadir dan tidak hadir dalam KLB abal-abal,” kata Herman dilansir detikcom. (*/sk)